Hadiri Sedekah Kampung Mandre Sipulung yang Ke-28 di Sungai Dua, Mulkan Ajak Masyarakat Lestarikan Warisan Budaya

Swakarya.Com, Puding Besar. Masyarakat Dusun Sungai Dua Desa Kota Waringin Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan tradisi adat istiadat Sedekah Kampung “Mandre Si Pulung” (Makan Bersama) yang Ke-28 tahun 2022 di area GOR Aulia pada Minggu 21 Agustus 2022.

Dalam kegiatan tersebut, tampak hadir Bupati Kabupaten Bangka, Mulkan beserta rombongan, Anggota DPRD Kabupaten Bangka, Imelda, Jumadi dan Hairul dan Forkompinda Kabupaten Bangka serta Staf Ahli DPD RI Babel, Eko Tejo, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Husen Karim beserta rombongan.

Tak hanya itu, turut hadir Camat Puding Besar, Kepala Desa Kota Waringin, Subaryan dan ketua adat berserta seluruh masyarakat Dusun Sungai Dua.

Kepala Dusun Sungai Dua, Ambo Emmang dalam keterangan mengatakan, kegiatan Sedekah Kampung “Mandre Sipulung” Dusun Sungai Dua ini merupakan kegiatan tahunan yang kini sudah yang ke-28 yang dilakukan setiap di bulan Agustus.

“Ini perayaan sedekah kampung Mandre Sipulung yang ke-28 diadakan setiap tahun di Bulan Agustus. Untuk acara intinya acara adat tadi di rumah kami Ma’Baca-baca atau berasanji, untuk acara besarnya dirayakan di sini area GOR Aulia,” ungkapnya.

Ambo Emmang pun menjelaskan, nama acara tersebut adalah “Mandre Sipulung” dalam bahasa Bugis, sedangkan dalam bahasa Indonesia Makan secara Bersama-sama, acara ini sebenarnya identik dengan makan bersama sama.

Tak Hanya itu, Ambo Emmang juga mengatakan, dalam prosesi acara Sedekah Kampung Mandre Sipulung ini beberapa agenda diantaranya Peresmian Sanggar Seni dan Budaya Mandre Si Pulung dan menampilkan berbagai pertunjukan seperti tarian adat budaya suku Bugis yaitu Tari Kipas dan Penampilan Silat Bugis Cule Dua (Main Berdua) serta antraksi dari Pencak Silat dari Perguruan Merpati Putih.

Ketua DPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Husein Karim dalam sambutannya mengatakan, acara seperti ini bukan hanya dilakukan Dusun Sungai Dua saja melainkan di daerah lain yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

“Misalnya di Kabupaten Bangka Selatan yang acaranya Pada-Idik (Sama-sama Kita) dan di Kabupaten Bangka Tengah sedekah laut dan banyak lain di daerah lain sebagainya rasa syukur terhadap hasil panen dan tangkapannya,” katanya.

Husein Karim pun mengajak segenap KKSS di Kabupaten Bangka untuk terus menjadi perdamaian dan persatuan di Bumi Serumpun Sebalai.

“Saya mengajak keluarga KKSS tetap menjaga perdamaian demi pembangunan daerah yang kita harapkan,” ajaknya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bangka, Mulkan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang sudah turut menyukseskan acara sedekah kampung tersebut.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Bangka dan juga selaku kepala daerah mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terhadap kegiatan kegiatan khususnya yang ada di Sungai dua ini, baik itu kegiatan kemasyarakatan kegiatan keagamaan maupun kegiatan kegiatan yang lainnya termasuk seperti hari ini yaitu Mandre si Pulung ini,” kata Mulkan.

Lebih lanjut, dikatakan Mulkan, perbedaan merupakan kunci persatuan bukan perselisihan.

“Perbedaan dari suku-suku kita bukan membuat kita tidak bersatu bukan membuat kita menjadi pecah belah, tetapi bagaimana kita mempersatu kesatuan kita terhadap keanekaragaman adat istiadat ataupun suku suku yang kita miliki termasuk budaya budaya yang kita miliki dan inilah yang harus tetap kita pertahankan seperti kegiatan pada hari ini madre si Pulung ini,” katanya.

Kemudian, Mulkan pun mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu tradisi yang menjadi turun temurun yang diwarisi oleh masyarakat, khususnya yang ada di Dusun Sungai Dua ini yaitu atas Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan yang ada di Dusun Sungai Dua.

“Dan ini juga merupakan salah satu nilai nilai budaya yang harus tetap kita pertahankan yang harus tetap kita kembangkan,” ujar Mulkan.

Diakhir kata, Mulkan berharap jangan sampai budaya budaya lama yang sudah turun temurun akan dikalahkan oleh budaya budaya baru.

“Jangan sampai nanti budaya budaya baru akan mengalahkan dari pada nilai-nilai budaya yang kita miliki ini, dan juga nilai nilai budaya ini merupakan satu kekayaan daerah yang harus tetap kita pelihara yang harus tetap kita pertahankan karena merupakan suatu kekayaan dari pada daerah kita,” tutup Mulkan.

Penulis: Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait