Gubernur Erzaldi: Budaya Melayu Menambah Nilai Kedaerahan Bangka Belitung

Bangka, Swakarya.Com. Sebagai daerah kepulauan, Bangka Belitung (Babel) kaya dengan keragaman penduduk, etnis, dan budaya. Termasuk budaya melayu yang sangat melekat pada daerah yang dikenal dengan nama Bumi Serumpun Sebalai ini.

Menurut Gubernur Erzaldi, budaya melayu menambah nilai kedaerahan Babel itu sendiri, oleh karena itu sangat penting bagi Babel untuk terus melestarikan budaya Melayu.

Selain itu, budaya merupakan suatu peradaban dan sesuatu yang harus terus didorong agar modernisasi yang saat ini terjadi tidak kebabalasan.

“Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan sangat jelas sekali, kebudayaan ini untuk meningkatkan ketahanan budaya, serta mengenalkan budaya Indonesia di tengah-tengah peradaban dunia,” ujarnya saat membuka webinar yang dilaksanakan Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik (IAIN SAS) Babel, Senin (18/10/21).

Dilanjutkan Gubernur Erzaldi dalam webinar bertema “Menggali Khazanah Melayu Bangka”, peran Babel dalam memajukan budaya Melayu di Indonesia pun cukup besar dengan banyaknya objek-objek budaya yang ada. Pada 2013 lalu, beberapa warisan budaya tak benda di Babel sudah mendapat pengakuan dari Pemerintah Pusat.

Bahkan di tahun 2018, upaya Pemerintah Daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, telah menyusun 2060 pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah yang terdapat rincian tradisi lisan, objek ritus, pengetahuan, tradisional teknologi, seni, termasuk permainan rakyat.

Pengakuan dari pusat tersebut menjadikan Babel memiliki nilai Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) sebesar 54,37 persen, dan berada di atas rata-rata nasional yakni. 53,74 persen. Dengan persentase tersebut, Babel menempati posisi 9 dari 34 provinsi dalam urusan objek budaya Melayu.

“Tentunya objek-objek budaya di Babel ini pun tak luput dari sasaran upaya kita untuk memajukan, dan berkontribusi besar terhadap budaya Indonesia dan dunia. Dalam sejarah Babel sudah dibuat catatan kita dalam rangka mendorong budaya kita tetap lestari,” ujarnya.

Diakhir sambutannya, gubernur yang akrab disapa Bang ER ini mengajak seluruh civitas akademika IAIN SAS Babel untuk bersinergi bersama pemerintah provinsi, kabupaten/kota maupun DPRD di semua tingkatan dalam memajukan kebudayaan Melayu, sehingga nilai-nilai kebudayaan ini akan menambah nilai kedaerahan, dan memberi manfaat bagi masyarakat, baik seni, budaya, dan kekayaan tak benda lainnya.

“Saya mengajak IAIN SAS Babel menjadi pionir untuk mendorong serta penggerak untuk lebih memasifkan berkembangnya, atau perlindungan kebudayaan yang ada di Babel lebih maju dan lebih baik,” ungkapnya.

“Maka, perlu adanya kajian bersama untuk memberi warna termasuk penggiat budaya, seniman, jurnalis, dan semuanya, sehingga menjadi sesuatu hal yang memberi manfaat bagi daerah dan masyarakat kita,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait