Gubernur Babel ‘Maraton’ Atasi Kelangkaan BBM

Jakarta, Swakarya.Com. Dalam sehari saja, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, mampu maraton berkoordinasi dari hulu ke hilir perihal kelangkaan BBM di wilayahnya.

Sekali ‘libas’ pada hari yang sama, Erzaldi mampu beraudiensi dengan PT Pertamina Patra Niaga dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), di Jakarta, pada Senin, (11/10/21) lalu.

Bertemu PT Pertamina Patra Niaga, Erzaldi diterima Direktur Utama (Dirut) Alfian Nasution, Direktur Pemasaran Regional Jumali, serta Direkur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Eduward Adolof Kawi. Sementara di BPH Migas, ia diterima Kepala BPH Migas, Erika Retnowati.

Ia melakukan pertemuan dengan kedua pimpinan masing-masing lembaga itu dengan membawa agenda krisis stok bahan bakar di wilayah yang ia pimpin. Karena saat ini di Babel khususnya di Pulau Belitung, BBM jadi barang langka akibat kegiatan tambang yang intensitasnya makin tinggi dikarenakan harga timah melonjak.

Akibatnya antre di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) mengular. Bahkan, jangankan solar, Pertamax pun habis disikat pengerit. Maka di depan Kepala BPH Migas, Erzaldi berharap dapat mempertimbangkan permohonannya perihal penambahan kuota BBM.

“Menimbang hal tersebut, saya meminta BPH Migas untuk menambah kuota BBM khususnya Pertalite untuk Pulau Belitung,” harap Erzaldi atas persoalan kelangkaan BBM terutama jenis Pertalite yang kerap terjadi saat ini di Pulau Belitung.

Bukan hanya itu saja. Gubernur Erzaldi juga mengungkapkan, kondisi tangki cadangan Pertamina Babel saat ini hanya bermuatan cukup untuk kebutuhan 3 hari, sehingga apabila kuota sudah menipis, pihak Pertamina akan melakukan pembatasan yang membuat antrean di SPBU semakin panjang.

“Dengan pemakaian Pertalite dan Pertamax yang digunakan secara masif untuk pertambangan membuat pasokan terus menipis, sehingga terjadi kenaikan harga di tingkat pengecer dan juga berimbas pada kenaikan harga barang pokok di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Selain menyebut kelangkaan BBM di wilayahnya, Erzaldi mendorong BPH Migas untuk mendirikan SPBU Nelayan di beberapa pulau kecil, yang notabene akivitas penduduknya adalah nelayan.

Dengan beroperasinya SPBU Nelayan tersebut diharapkan dapat bermanfaat khususnya untuk kelompok nelayan di sekitar wilayah pesisir, sehingga lebih dekat, lebih mudah, dan aktivitas melaut pun lebih lancar.

Menanggapi hal itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyambut positif dan siap mendukung pembangunan SPBU Nelayan tersebut, selagi mendapat dukungan dari pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Sementara, saat beraudiensi dengan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, Erzaldi menitikberatkan pada volume storage atau tangki cadangan BBM di wilayahnya, yang butuh peningkatan.

“Yang paling penting sekali adalah berkenaan dengan penanganan stok BBM kami. Jangankan solar, Pertamax saja habis terjual setiap harinya di Babel karena tingginya kebutuhan BBM,” ungkapnya.

Namun, untuk mengatasi permasalahan ini, tidak semudah hanya dengan menambah stok pasokan BBM untuk didistribusikan di Pulau Bangka dan Belitung. Terlebih dahulu harus membangun storage , karena tempat penyimpanan ini masih terbatas.

Harapannya, PT Pertamina dapat menaruh perhatian, agar segera merencanakan penambahan kapasitas storage ini, mengingat Babel akan terus berkembang dari berbagai sektor. Itu terbukti dari meningkatnya penggunaan energi listrik di Babel sebagai daerah pengguna listrik tertinggi di Indonesia, yaitu 11,3%.

Direktur Utama PT. Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menanggapi pernyataan Gubernur Erzaldi. Dia sepakat ingin bersama mengantisipasi lebih awal, sehingga dapat menyiapkan ketersediaan BBM.

Riwayat dirut yang pernah bertugas di Babel membuat Alfian ingin menyelesaikan permasalahan distribusi dan infrastruktur di Babel. Kapasitas storage dan penanganan suplai untuk Pulau Belitung, katanya dapat dimulai dengan memperbaiki infrastrukturnya terlebih dahulu.

“Akan dilakukan pengecekan lagi, karena terdapat rencana pengembangan dari anak perusahaan di Belitung,” jelas Alfian Nasution.

Selain membahas mengenai kelangkaan BBM dan antisipasi terkait storage tersebut, baik Erzaldi maupun Alfian pada pertemuan sehari itu, juga membahas mengenai kemungkinan pengembangan Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu, yang dipersiapkan sebagai lokasi storage Pertamina. Dan Pertamina berjanji akan menyesuaikan pengembangan di Belinyu.

Penulis: Rangga
Foto: Badan Penghubung
Editor: Listya
[10/14, 9:15 AM] +62 811-7119-798: Pemprov Babel Terima Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya 2020

PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel) dianugerahi penghargaan Anugerah Parahita Ekparaya (APE) Tahun 2020 Kategori Madya, oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA), Rabu (13/10/21).

Penyerahan penghargaan digelar secara virtual dengan menghadirkan Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan para deputi. Sementara, Pemprov Babel turut mengikuti penganugerahan yang dihadiri Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah, di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur.

Usai acara, Wagub Abdul Fatah mengungkapkan kebahagiaannya atas diraihnya penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG).

“Ini adalah bentuk kerja sama antar tataran pemerintah, utamanya dari pimpinan penyelenggara pemerintahan, baik di provinsi, kabupaten/kota,” ujar wagub.

Diraihnya penghargaan ini pula, kata Wagub Abdul Fatah, menjadi bukti nyata keberadaan dan peran perempuan dalam roda pemerintahan di masing-masing bidang, khususnya di Pemprov Babel memiliki andil yang kuat. Menurut wagub, kehadiran perempuan tidak hanya di dunia birokrasi, tetapi juga dalam dunia politik.

“Kita juga sudah menghadirkan para wanita-wanita pada tataran DPRD di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun kabupaten/kota. Kesediaan dan keberadaan wanita pada tataran pemerintahan seperti di perangkat daerah, kita tahu ada lini-lini yang dipimpin oleh para wanita di Babel. Ini membuktikan bahwa kita menyemangati kesetaraan gender tidak ketinggalan dengan daerah lain,” ungkapnya.

Wagub Abdul Fatah berharap, untuk tahun 2022 nantinya akan ada peningkatan dalam capaian penganugerahan APE oleh KemenPPA ini. Pasalnya, penghargaan APE 2020 kategori Madya merupakan kali ketiga yang diterima Pemprov Babel. Untuk itu, perlu keseriusan dalam penerapan RPJMD yang berfokus pada kegiatan berprinsip kesetaraan gender, yang menjadi salah satu indikator utama pembangunan di daerah.

“Satu hal yang harus kita dorong kembali adalah, jika saat ini kita berada pada tataran Madya, maka pada waktu yang akan datang, paling tidak kita harus berada pada tataran Utama atau Mentor,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Asyraf Suryadin, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Perangkat Daerah di Pemprov Babel untuk memenuhi segala kekurangan yang menjadi penilaian untuk meraih APE kategori Utama atau Mentor.

“Untuk PUG ini kami sudah mengundang perangkat daerah untuk memperkuat komitmen memenuhi komponen itu. Insyaallah kita sudah ada penilaian yang kurang. Perlu adanya kerja sama dengan semua PD dan keterlibatan masyarakat untuk menguatkan di 2022. Secara kelembagaan cukup baik, dan baik malah karena kita sudah ada perda dan memiliki pergub untuk mendorong responsif gender,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait