drg. Mulyono: Physical Distancing Sangat Penting Dalam Memutus Mata Rantai Covid-19

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), drg. Mulyono sebagai upaya untuk mengurangi resiko penularan Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19). Upaya itu dianggap seperti Social Distancing namun istilah tersebut berganti menjadi Physical Distancing, Sebab saat ini masih sangat diperlukan. 

Kadinkes drg. Mulyono dalam konferensi pers di Posko Pusdalops BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Gedung Ex. VIP Bandara Lama, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Rabu (25/3/20) berharap dengan tidak keluar rumah dan sesedikit mungkin kontak dengan orang lain, maka resiko tertular Covid-19 ini menjadi kecil pula.

“Social/Physical Distancing ini akan mengurangi jumlah orang terinfeksi. Masyarakat, anak- anak muda termasuk anak- anak sekolah diharap tidak keluar rumah. Jika tidak, resiko tertular dan menularkan kepada orang lain sangat tinggi, maka akan banyak yang memerlukan rumah sakit. Sementara kapasitas rumah sakit kita sangat sedikit,” ungkapnya

Mulyono juga menyarankan agar masyarakat yang kiranya merasa kurang sehat atau pulang dari luar daerah untuk mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. 

Pada kesempatan yang sama ia tekankan kembali terkait Covid-19. Virus Corona adalah virus baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Tubuh manusia juga belum mengenali virus baru ini sehingga antibodi manusia terutama yang tidak memiliki imunitas yang tidak siap untuk bisa melawan akan lebih terlihat gejalanya. 

Virus ini hanya bisa menular melalui media air liur bukan melalui udara. Sebab itulah dianjurkan untuk memberi jarak antar manusia 1-2 m satu sama yang lain. 

Covid-19 yang masuk ke tubuh oleh antibodi baru dikenali pada hari ke 7 hingga 10. Di hari ke-14, tubuh baru mengalami gejala. Namun jika masuk dalam kondisi imun tubuh kuat, belum tentu seseorang mengalami gejala. Artinya jikapun positif, belum tentu menimbulkan gejala pada tubuh. 

Sesuai data, dari sejumlah orang yang positif Covid-19, 80 persennya mengalami gejala ringan, hanya 20 persen yang perlu dirawat di rumah sakit, 5 persen diantaranya perlu penanganan ICU.

Angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 di Indonesia mencapai 9 persen, dengan data dunia adalah 3-10 persen. Jika positif pada usia lanjut, dari data statistik menyebabkan kematian antara 60-80 persen terlebih beresiko tinggi jika memiliki riwayat seperti sakit diabetes, jantung, paru-paru, dan TBC. 

Saat ini Bangka Belitung telah mempersiapkan diri dengan beberapa rumah sakit yang ada di Pulau Bangka maupun Pulau Belitung. Dalam penanganan kasus Covid-19 ini, hanya memerlukan penambahan SDM khususnya petugas medis.

Untuk itu, Kadinkes Provinsi Kepulauan Babel, drg. Mulyono juga mengimbau kepada masyarakat terkait keterbatasan masker yang sulit didapat, pihaknya meminta kebijaksanaan masyarakat dalam hal ini.

“Masker diperlukan hanya yang untuk orang yang sakit saja, yang sehat hanya perlu melakukan Social/ Physical Distancing,” tutupnya.

Sumber: Diskominfo
Editor : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait