DPD KNPI Kabupaten Belitung Soroti Banjir, Jarwok : Anggap Pemerintah Daerah Belum Utuh dalam Mengatasi Banjir di Tanjung Pandan

Tanjung Pandan, Swakarya.Com. Akhir-akhir ini kejadian banjir sering terjadi di sepanjang Sungai Tanjung Pandan (6/12) lalu. Menanggapi hal itu, DPD KNPI Kabupaten Belitung pun akhirnya angkat bicara.

Ketua DPD KNPI Kabupaten Belitung, Muhammad Hafrian Fajar mengatakan, bahwa harus adanya solusi kongkret dari pemerintah daerah untuk mencegah dan menanggulangi banjir di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dalam audensi yang dilakukan pihak DPD KNPI Kabupaten Belitung dengan pihak BPBD Kabupan Belitung, disambut baik oleh Abdul Sani selaku Kepala BPBD Kabupan Belitung, pada Senin, 9 Desember 2019.

Di sela-sela audensi, Muhammad Hafrian Fajar menyatakan bahwa terkait permasalahan banjir ini sebetulnya lebih baik mencegah. “Tapi kita semua belum mampu untuk mencegahnya. Untuk itu, perlunya peran pemerintah daerah yakni kami nilai BPBD yang pas untuk berperan lebih ekstra kuat,” ujarnya.

“Perlunya hadir pemerintah terhadap masyarakat dalam menghadapi banjir bukan hanya untuk mendokumentasikan kesengsaraan masyarakat tapi memberikan fasilitas yang bisa menunjang evakuasi lebih cepat mudah dan aman,” tutur Muhammad Hafrian Fajar yang akrab disapa Jarwok.

Jarwok pun mengusulkan kepada pemerintah daerah ini lewat BPBD. Sebab menurutnya, pemerintah belum bisa hadir dalam membantu masyarakat secara utuh pada saat pra banjir dan pasca banjir, pemerintah hanya hadir pada masa banjir saja.

Maka dari itu, ia merekomendasi harus adanya edukasi mitigasi yang merata kepada masyarakat agar dari segi keilmuan masyarakat siap menghadapi banjir. ”Jadi dapat meminimalisir kerugian harta benda bahkan korban jiwa,” katanya.

Kemudian tambahnya, perlu dibuatkan zonasi titik rawan sehingga jika terjadi banjir berulang, bisa terarah ke jalur evakuasi yang aman serta dipandu plang petunjuk evakuasi menuju posko-posko titik kumpul yang ditetapkan sebagai titik aman. Selain itu juga, perlu adanya alat pengukur ketinggian air di jembatan. 

Dengan begitu, masyarakat tau tingkat ketinggian air beserta tingkat bahayanya serta persiapan menghadapinya dan perlu alat evakuasi darurat pertama yang disiapkan pemerintah untuk masyarakat, misalnya, tandu, life jacket, jas ujan, dan headlamp.

Hasil audensi tersebut mendapatkan kesepakatan antara DPD KNPI Kabupaten Belitung dan BPBD Kabupaten Belitung akan memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat perihal kesiapan atau kesadaran terhadap bencana yang tak terduga dengan bekerja sama dengan, desa, kelurahan RT/RW untuk mensosialisasikan perihal tersebut.

Jarwok berharap kepada masyarakat, bisa bekerja sama dalam menjaga lingkungan dan bekerja sama dalam perihal infrastruktur terkait mengantisipasi banjir di aliran sungai Tanjung Pandan.

“Masyarakat juga harus berperan aktif baik dalam pola pikir dan tindakan untuk sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, membangun kesadaran karena semuanya kembali ke kita, dari kita dan yang merasakan adalah kita yang hidup di lingkungan tersebut. Untuk sekarang dan masa yang akan datang,” tutupnya.

Penulis : Deky

Editor  : Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait