Destinasi Wisata Religi Puri Tri Agung Lambang Persatuan Umat

Bangka,Swakarya.Com. Kabupaten Bangka punya segudang cerita. Daerah yang terdiri dari delapan kecamatan ini, masyarakatnya hidup saling berdampingan, baik dengan sesama muslim maupun non muslim.

Disamping kental dengan adat melayu serta jajanan kulinernya, daerah Bangka kian dikenal banyak wisatawan, baik non lokal hingga mancanegara.

Pasalnya, sejumlah destinasi wisata yang ada di pulau Bangka, khususnya di Kabupaten Bangka, alam hingga pemandangannya terlihat bersahabat sehingga hal tersebut membuat daya tarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bangka.

Buktinya, hamparan pantai yang berada di sepanjang jalan lintas timur, desa Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka setiap hari Minggu nya selalu diramaikan oleh wisatawan.

Menariknya, tak jauh dari tempat yang di maksud, terdapat wisata religi, yang mana bangunan merah itu berdiri tegak dengan menghadap ke pantai.

Tempat wisata religi yang dimaksud adalah Puri Tri Agung. Bangunan yang di resmikan pada tahun 2005 yang lalu telah dikunjungi oleh jutaan wisatawan yang berkunjung ke Bangka dan sengaja menyempatkan diri mampir ke salah satu destinasi wisata religi terbaik yang ada di kota Sungailiat.

Untuk Puri Tri Agung sendiri, wisatawan yang datang ke sana tidak hanya dimaksud libur saja, akan tetapi, hari hari biasa, tempat tersebut tetap dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun non lokal.

Seperti halnya yang terlihat pada Selasa (23/11/2021). Sejumlah wisatawan luar daerah yang menginap di kota Pangkal Pinang sengaja datang ke Sungailiat hanya untuk melihat Puri Tri Agung.

“Kita dari Jakarta, dan kebetulan menginap di Pangkal Pinang. Tau soal Puri Tri Agung ini dari internet dan teman yang pernah kesana. Kata pemandangannya indah karena bangunan itu berdiri diatas bukit dan mengarah ke laut. Setelah kita tiba disini, ternyata benar,suasana tenang,jauh dari kedamaian ditambah pemandangannya jika kita berdiri dari atas, sangat indah sekali,”kata Nuraini.

Menurut dia, kendati tempat tersebut menjadi tempat peribadatan umat Budha, tempat tersebut hingga kini menjadi pusat perhatian banyak kalangan. Pasalnya, selain tempatnya yang strategis berada tepat di pinggir jalan, nuansa yang ditampilkan menarik minat para pengguna jalan hingga wisatawan untuk mampir ke Puri tersebut, walaupun sekedar hanya untuk berfoto.

Tak hanya wisatawan dari Jakarta, pada hari yang sama, sejumlah Bante bersama rombongannya asal Palembang juga menyempatkan diri datang ke Puri Tri Agung.

Setiba disana, Bante (Biksu–red)yang bernama Badra Prabawa ini mengaku awalnya dirinya tidak mengetahui jika kita tertua di Bangka ini memiliki objek wisata religi yang setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat dan wisatawan.

“Ini yang kali pertamanya kita ke Bangka dan mengunjungi Puri ini. Awalnya kita kesini hanya untuk mengikuti perayaan Sangga Dana di bulan Katina dan mengunjungi 7 wihara. Jadi teman kita bilang, kalau sudah di Bangka, wajib kunjungi Puri Tri Agung, salah satu wisata religi yang ada di kota Sungailiat,” ceritanya.

Saat berada di dalam Puri, Bante Badra Prabawa mengaku takjub. Karena saat dirinya bersama Bante lainnya menginjakkan kaki ke Puri Tri Agung, aura positif yang dirasakan, membuat dirinya enggan pulang ke tempat asalnya.

“Suasananya bisa buat tenang hati dan jiwa. Apalagi Puri ini berdiri diatas bukit dan menghadap ke laut. Jadi dalam tradisi tionghua, fengsui itu bagus kalau bangunan itu berdiri di atas bukit dan menghadap laut,” katanya.

Selain itu, Bante Badra Prabawa juga mengacungkan jempolnya atas keharmonisan yang terjalin antara kaum muslim dengan non-muslim yang hidup saling berdampingan, tanpa mengenal suku, ras dan antar golongan.

“Saya juga dengar, kalau umat Budha di Bangka dengan umat muslim dan umat lainnya hidup saling berdampingan dengan mengutamakan toleransi antar umat beragama. Kalau orang tionghua bilang, Tongin, Fatngin, Tjietjong (Cina, Melayu, sama). Jadi sudah sewajarnya tempat yang baru pertama kali saya datangi ini menjadi salah satu destinasi wisata religi untuk semua orang tanpa mengenal agama,” katanya.

Sementara, menurut salah seorang pengurus Puri Tri Agung mengatakan, sejak bangunan tersebut didirikan, tempat tersebut setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat, baik itu dari masyarakat Bangka sendiri, masyarakat luar Bangka hingga luar negeri.

“Setiap hari ada yang datang berkunjung ke sini. Ada yang datang untuk sembahyang, ada yang sekedar foto foto. Hanya saja, saat daerah ini dilanda pandemi covid, hanya wisatawan lokal saja yang datang berkunjung kesini. Tapi untuk wisatawan luar, baru sebulan terakhir hingga sekarang baru terlihat ada wisatawan dari luar pulau Bangka yang datang berkunjung ke Puri Tri Agung,”katanya.

Sejauh ini, kata dia, keberadaan Puri Tri Agung yang berdiri megah ini sudah banyak dikunjungi banyak kalangan, baik itu kalangan masyarakat, pejabat, artis hingga kalangan biksu dalam dan luar negeri.

“Siapapun boleh datang kesini. Tidak hanya umat beragama Budha saja. Bagi kita semua sama, tergantung keyakinan masing masing,” katanya.

Penulis : Lio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait