Demo Mahasiswa UBB, Berakhir Ricuh!

Merawang, Swakarya.Com. Kali ini aksi besar-besaran dilakukan Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) yang akhirnya menuai kericuhan, hingga ada korban luka-luka dalam aksi tersebut, di depan gedung Rektorat, pada Kamis (19/03/20).

Pasalnya, aksi tersebut dilakukan sebab para hahasiswa membawa sejumlah tuntutan atas dasar ingin adanya pencabutan terhadap Peraturan Rektor Nomor 2 Tahun 2019 tentang kemahasiswaan.

Aksi berlangsung pukul 09.00 pagi dan ratusan massa aksi sudah berkumpul di depan gedung Rektorat UBB.

Dalam tradisi aksi diawali dengan orasi dari perwakilan mahasiswa baik dari pejabat kampus ataupun mahasiswa lainnya.

Sangat disayangkan, Rektor UBB tidak ada ditempat, hingga yang dapat hadir menyaksikan apresiasi para mahasiswa  diwakili oleh Wakil Rektor I bidang Kemahasiswaan dan beberapa perangkat dosen yang lain.

Tak lama dari itu, Massa aksi mulai memanas dengan membakar ban sebagai bentuk protes karena aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan melanggar surat edaran yang telah disampaikan oleh Rektor terkait Himbauan untuk tidak melakukan aktivitas di lingkungan kampus.

“Adik-adik sekalian, aksi hari ini telah melanggar ketetapan sterilisasi yang merupakan putusan dari Kemendikbud  presiden,” Ujar Nizwan selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UBB saat menyampaikan tanggapan di depan masa aksi.

Dengan api yang berkobar, di halaman gedung rektorat, maka pihak keamanan pun berupaya memadamkan api tersebut. Namun usaha itu, tidak disambut baik oleh para mahasiswa dengan menghadang pihak keamanan.

Dengan begitu, upaya itu tidak berhasil hingga membuat keadaan semakin sulit hingga terjadi lah kericuhan.

Saat diminta keterangan, Aldys selaku koordinator aksi dalam demo tersebut bahwa ada tindakan refresif dari pihak keamanan hingga membuat aksi tersebut ricuh.

“Kami dari mahasiswa berusaha menjalankan aksi secara teratur dan sesuai dengan rencana. Semua bentuk demontrasi ini sudah kami rencanakan dengan matang termasuk membakar ban. Tetapi ada oknum dari pihak keamanan kampus yang memaksa secara kasar hingga berakhir dengan saling pukul,” ujar Koordinator Aksi Mahasiswa UBB.

Pada kesempatan yang sama, Marah Muharram, mahasisiwa yang menjadi korban tindak refresif oleh pihak keamanan mengaku dirinya hanya ikutan demo dan hanya melihat situasi, tiba tiba dirinya mendapatkan kontak fisik di bagaian wajah.

“Awalnya saya cuman melihat tiba tiba ditonjok sama satpam, saya kaget donk, dan mau melawan tapi gak bisa, Bagian sebelah kiri Diatas mata, nama tidak tau tapi muka ingat,” ungkapnya dengan keadaan mata merah.

Sementara itu, Janovan Tirnada selaku Ketua BEM UBB dalam konferensi persnya mangaku tindakan yang dilakukan pihak keamanan sangat disayangkan.

“Apapun itu bentuknya kami pihak mahasiswa menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pihak aparat (keamanan),” ujar Janovan Tiranda.

Penulis: Tahir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait