Bangka, Swakarya.Com. Ratusan massa nelayan dari Bedukang, Kuala hingga Matras mendatangi Mapolres Bangka terkait penyidikan 8 orang rekan mereka oleh Satreskrim Polres Bangka atas dugaan pengeroyokan yang diduga dilakukan sekelompok massa yang kontra KIP terhadap sejumlah warga yang pro KIP, Jum’at (13/3).
Kedatangan ratusan massa nelayan yang kontra KIP dari sejumlah lingkungan ke Mapolres Bangka sempat dihalau petugas lantaran massa mendesak untuk masuk ke dalam halaman Mapolres Bangka terkait pemanggilan 8 orang rekan mereka oleh penyidik Polres Bangka terkait aksi dugaan pengeroyokan terhadap warga Matras yang pro KIP waktu itu.
Kabag Ops Polres Bangka bersama sejumlah perwira lainnya yang terlihat berdialog dengan ratusan massa meminta massa untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Namun ratusan massa yang mengaku ikut terlibat dalam aksi dugaan pengeroyokan terhadap sejumlah warga yang pro KIP waktu itu meminta kepada pihak kepolisian agar mereka juga ikut diproses bersama 8 orang rekan mereka yang terlebih dahulu telah menjalani pemeriksaan.
Perdebatan antara pihak kepolisian dan ratusan massa yang berlangsung didepan pintu masuk Mako Mapolres Bangka tersebut sempat menjadi perhatian para pengguna jalan yang melintas dijalan itu.
Selang beberapa menit kemudian, ratusan massa nelayan itu akhirnya diperkenankan masuk oleh pihak kepolisian dengan pengawalan ketat.
Disela sela aksi berlangsung, salah satu warga lingkungan Matras, Kholid mengaku kedatangan mereka ke Mapolres Bangka untuk yang kedua kalinya ini sebagai bentuk solidaritas atas ditetapkannya 8 orang rekan mereka sebagai tersangka terkait dugaan pengeroyokan yang terjadi beberapa bulan silam.
“Jadi ada 8 orang kawan kita yang dilakukan pemanggilan untuk penyidikan. Jadi kita disini ibaratnya aksi solidaritas kek kawan kawan karena kita sudah bilang dari awal satu rasa. Dan apabila dipanggil satu orang, kita semua merasa ape agik dipanggil kayak ni, satu dipanggil, kami harap kami semua juga ikut dipanggil,” jelas Kholid.
Menurut Kholid, jika hasil penyidikan kepolisian menetapkan 8 orang rekan mereka sebagai tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan, ratusan massa yang datang ke Mapolres Bangka hari meminta kepada pihak kepolisian agar mereka juga ditetapkan sebagai tersangka.
“Ape agik kayak ni, satu dipanggil, kami juga minta semuanya ikut dipanggil. Dan apapun nanti keputusannya hingga ditetapkan sebagai tersangka, kami juga minta ditetapkan sebagai tersangka. Dan kalau tidak mau ditahan, kami akan nginep disini, itu keputusan kami,”katanya.
Kholid berharap, lewat aksi ini, 8 orang rekan mereka yang saat ini menjalani proses penyidikan agar dibebaskan dari proses hukum.
“Karena kami merasa proses ini berjalan tidak adil bagi kami. Mengapa demikian, karena yang diproses kasus kecil seperti ini, tapi kejadian awal kayak panitia yang mukul kakak segala macem, dengan adanya uang segala macem hingga pengancaman oleh pihak pihak pro tidak diproses sama sekali, tapi justru kasus seperti ini yang diproses,” katanya.
Kholid juga berharap lewat aksi ini dapat membuka hati nurani para pemimpin di negeri ini untuk membela kepentingan masyarakat.
“Kami berharap kebijakan dari pemimpin pemimpin kami, pak bupati, pak gubernur maupun pak presidennya, lihatlah kami disini, kami masyarakat kecil, kami disini tertindas dan kami berharap proses ini stop disini, tidak ada kelanjutan dan kami damai,” katanya (Lio)