Catatan Kecil BPJ: Ayo Laksanakan Social Distancing!

Penulis: Bambang Patijaya, SE, MM, DPR RI Fraksi Golkar Komisi VI, Dapil Babel.

Swakarya.Com. Wabah Corona Virus Disease 19 (Covid 19) bagaikan cerita horor yang kita belum tau bagaimana ending nya saat ini di Indonesia.

Perhari ini, tanggal 22 Maret 2020 saat saya menulis catatan ini, pada data yang ditampilkan oleh Detiknews .com berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tanggal 21 Maret jam 17.40 di Indonesia yang positif terkena Covid 19 ada 450 orang, meninggal 38 orang dan dinyatakan sembuh 20 orang.

Penyebaran virus Covid 19 sudah terdeteksi pada 17 provinsi di Indonesia. Sementara itu diseluruh dunia tercatat ada 275.469 kasus dengan jumlah kematian 11.402 orang dan jumlah sembuh sebanyak 88.261 orang.

Dari semua negara di dunia, saat ini Italia adalah negara dengan tingkat penyebaran Covid 19 paling tinggi serta jumlah kematian tertinggi pula di luar Tiongkok sebagai daerah Covid 19 bermula.

Ada pelajaran penting yang bisa diambil dari kejadian Italia, bahwa pada awalnya masyarakat Italia meremehkan ancaman dari Covid 19 ini, anak anak muda di Italia dilaporkan tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan luar rumah, berkumpul, berpesta, berolahraga bersama dan melaksanakan kegiatan kegiatan ramai lainnya.

Sampai akhirnya tiba-tiba terjadi ledakan jumlah penderita Covid 19 dalam jumlah yang masif hanya 2 bulan dari pertama kali kasus itu ditemukan di Italia.

Kita tidak ingin kejadian di Italia terjadi di Indonesia

Bambang Patijaya

Kita harus belajar dari apa yang sudah dilakukan oleh Korea Selatan. Pemerintah Korsel tidak melakukan lockdown pada wilayah-wilayah yang terkena serangan Covid 19.
Namun mereka dianggap cukup berhasil dalam mengatasi Covid 19. Ada 3 hal utama yang dilakukan oleh Pemerintah Korsel:

1. Melakukan pengujian Drive-thru-clinics secara luas pada masyarakatnya, agar dapat dideteksi lebih awal suspect Covid 19, dalam sehari mereka melakukan sampai pada 15.000 pengujian. Sehingga dapat meminimalisir penularan, baik pada gejala ringan maupun gejala berat.

2. Pemerintah Korea Selatan selalu memberikan keterbukaan informasi pada publik tentang perkembangan Covid 19.
Salah satunya, orang yang sudah terdeteksi terkena Covid 19 dapat dipantau dari GPS, sehingga masyarakat dapat menjauhi kawasan yang dimaksud. Dari segi privacy memang seolah olah tidak nyaman, tapi akan memberikan panduan bagi masyarakat yang sehat untuk dapat mengendalikan kesehatan mereka sendiri.

3. Melakukan social distancing, pemerintah meliburkan sekolah, menutup kegiatan kantor kantor dan melarang pertemuan pertemuan besar, masyarakat Korsel secara patuh melaksanakan social distancing, menjauhi keramaian, berdiam di rumah saja. Alat pengukur suhu tubuh ada pada setiap pintu masuk gedung dengan petugas yang dilengkapi baju khusus yang selalu mengingatkan untuk mencuci tangan warganya.

Hasilnya, walau tingkat penyebaran awalnya cukup tinggi sampai 8.236 kasus tapi tingkat kesembuhan nya tinggi dan angkat kematiannya relatif lebih rendah dari negara lainnya seperti Tiongkok, Iran dan Italia dengan hanya 75 kasus per 16 Maret 2020 kemarin.

Maka dari itu, berkaca dari pengalaman negara lain, ketika Covid 19 mulai menyebar disuatu tempat, maka yang harus dilakukan pertama tama adalah bagaimana meminimalisir atau menekan resiko penyebaran virus itu sendiri.

Social Distancing adalah cara yang terbaik untuk lakukan itu

Lawan Virus Corona

Saat ini pemerintah sudah cukup tanggap meliburkan sekolah dan melarang aktivitas pertemuan serta kegiatan berkumpul dalam jumlah besar.

Yang diperlukan adalah bagaimana partisipasi masyarakat dalam mentaati himbauan social distancing ini. Tiap daerah memang berbeda tingkat penyebarannya, tapi jangan sampai terjadi masif baru kita sadar. Kita harus waspada, sudah 17 provinsi sejak kasus Covid 19 dilaporkan ad di Indonesia sejak 2 Maret 2020 yang lalu. Angka penyebaran ini sampai akhir maret tren nya akan terus meningkat jika kita tidak berpartisipasi dalam memutus mata rantai penyebarannya.

Saya juga memberikan apresiasi yang setingginya pada tim medis se Indonesia yang berhadapan langsung dengan para penderita Covid 19, kalian adalah ujung tombak di medan pertempuran melawan Covid 19 ini.

Para penderita Covid 19 juga adalah anak bangsa kita yang harus dirawat dan diupayakan kesembuhannya, semoga tim medis yang bekerja dalam melawan Covid 19 senantiasa diberkati kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saya menghimbau kawan-kawan yang membaca tulisan ini untuk senantiasa memperhatikan himbauan pemerintah, jauhi tempat tempat umum, jauhi keramaian, berdiamlah di rumah dengan keluarga, tunda dulu perjalanan jauh anda.

Partisipasi kita semua dalam laksanakan social distancing sangat penting dalam memutus mata rantai penyebaran Covid 19 secara masif.

Sayangi diri kita, sayangi keluarga kita, sayangi bangsa kita.

Jangan remehkan Covid 19, peperangan kesehatan ini sudah didepan mata.
Waspada lah!

Diprediksi penyebaran virus ini akan terjadi puncaknya pada April-Mei 2020. Masih panjang perjalanan ini, mari jaga kesehatan kita masing masing dan mari disiplin melaksanakan social distancing.

Bersama Pasti Jaya!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *