Bambang Suherly, Anggap Pemkab Beltim Lamban Tanggapi Soal Penyebaran Covid-19

Belitung Timur, Swakarya.Com. Wabah Pandemi Coronavirus Desease 19 (Covid-19) sungguh sangat menyita waktu dan energi bagi semua rakyat Indonesia termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah sendiri.

Menanggapi hal ini Wakil Ketua Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Cabang Belitong Bambang Suherly mengapresiasi atas sumbangsih dan gerakan relawan baik dari komunitas baik itu BYC, organisasi kepemudaan, Anggota DPRD dan pihak swasta yang ada di Belitung dan Belitung Timur serta donatur dari luar pulau Belitung.

Pasalnya mereka sudah membantu memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat di tengah lemahnya perekonomian yang sudah ikut peduli dan terlibat dalam langkah penanganan Covid 19 di Kabupaten Belitung Timur.

Bambang yang juga Ketua Angkatan Muda Ka’bah (AMK) Beltim ini mengatakan “Kita semua tentunya bersyukur sekaligus berterimakasih atas sumbangsih dari semua pihak yang sudah ikut perduli dan terlibat dalam langkah penanganan Covid 19 di Belitung Timur ini.

Lebih lanjut bambang mengatakan sayangnya sampai hari ini Pemerintah Kabupaten sebagai pemangku kebijakan yang bertanggungjawab dalam penanganan covid-19 di beltim belum menunjukkan action yang bisa membuat masyarakat tenang baik itu dari segi keamanan terhadap penyebaran wabah corona ini ODP yang masih berkeliaran sebelum masa isolasi mandirinya berakhir.

Dalam pembentukan pos perbatasan wilayah Belitung – Beltim yang belum rampung kesiapannya untuk membatasi pergerakan keluar masuk orang baik dari belitung menuju Beltim dan sebaliknya serta langkah Pemkab sendiri untuk menghadapi persoalan ketahanan pangan bagi masyarakat.


“Kita tentunya berharap pemkab segera bertindak cepat untuk mendistribusikan brang-barang dan sumbangan donasi dari pihak ketiga baik itu perlengkapan APD bagi tenaga medis, insentif dan bantuan sembako ke masyarakat tidak mampu yang memang sudah masuk juga dalam pergeseran anggaran dari APBD. Artinya hal ini harus segera mungkin disalurkan, namun tentu harus didukung dengan data faktual,” tuturnya.

Sebab itu kata Bambang, di tengah masyarakat banyak yang meragukan data yang dimiliki Dinas Sosial. Data tersebut dinilai tidak aktual, apalagi saat ini warga yang posisi ekonominya turun akibat pembatasan sosial terus bertambah dan meningkat.

“Kita sebagai masyarakat mencermati banyak sekali kekurangan Pemkab dalam penanganan corona ini. Pemkab cenderung tidak siap dan latah dalam penanggulangan. Menunggu satu demi satu masukan baru kemudian difikirkan. Kadus dan RT di garda terdepan belum disosialisasikan terkait penanganan pandemik ini,” ungkapnya.

“Saya kasihan dengan Kadus, RT ini selalu dijadikan “tumbal” data ketika ada persoalan. Pendataan ulang yang aktual juga belum dilakukan saat ini,” tambahnya.

Wakil Ketua Kaumy Belitong ini juga menilai pendataan faktual harus melibatkan semua unsur. Menurutnya jika pendistribusian bantuan tidak di backup dengan data faktual maka berpotensi menimbulkan kerawanan sosial ditengah warga yg sedang “terkurung” di kabupatennya sendiri.

“Pendataan faktual tidak hanya melibatkan perangkat Dinas, Desa dan RT/Kadus, tetapi juga tokoh pemuda, masyarakat dan agama,” pungkasnya.

“Untuk itu Pemkab jangan malu untuk mengajak semua elemen untuk terlibat dalam penanggulangan dan penanganan wabah covid-19 ini. Ini kerja gotong royong bersama. Karena kita semua yakin masyarakat sangat perduli dengan kabupaten kita ini dan juga berharap agar bencana non alam ini cepat berlalu,” tutup Bambang.

Penulis : Decky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait