Atasi Masalah Ekonomi dan Gizi Masyarakat yang Terdampak Pandemi, KKN UBB Desa Air Duren Usung Program Budikdamber

Petaling, Swakarya.Com. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bangka Belitung (UBB) pada tahun ini terlihat sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya KKN UBB dilakukan secara offline saja, kini dilakukan secara online dan offline.

Tapi hal itu, tidak mengurangi semangat mengabdi para mahasiswa meskipun sedang berjuang memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19, mahasiswa UBB tetap melakukan pengabdian ke desa-desa yang sudah ditentukan dengan syarat tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

KKN UBB di Desa Air Duren salah satunya, dengan beranggotakan 15 mahasiswa, mereka siap mengabdi di Desa Air Duren, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka yang dibimbing langsung oleh Dr. Endang Bidayani, S.Pi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Desa Air Duren merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada di Kabupaten Bangka yang dikenal sebagai desa penghasil nanas dengan kualitas terbaik. Mayoritas penduduk Desa Air Duren berkerja sebagai petani nanas.

Meskipun termasuk desa yang kecil, desa ini sudah memiliki beberapa produk olahan nanas yang dikelola sendiri oleh masyarakatnya. Bahkan desa ini sudah memiliki industri olahan nanasnya sendiri.

Zainuddin selaku Kepala Desa Air Duren membenarkan, desa ini sudah mendapatkan dana bantuan dari pemerintah untuk memulai jalannya UMKM produk olahan nanas ini, setiap warga dibagi menjadi beberapa kelompok dengan produk olahan nanas unggulannya masing-masing.

Namun setelah adanya pandemi Covid-19 ini, ia mengaku tak sedikit warga desanya yang terdampak.

Untuk itulah, dengan kehadiran mahasiswa KKN UBB ini diharapkan dapat bersinergi dan bergotong-royong mengurangi dampak yang terjadi akibat Covid-19 di Desa Air Duren.

Dampak yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari dampak sosial yang menyebabkan berkurangnya interaksi antar warga desa, hingga dampak ekonomi yang menimbulkan terhentinya operasi pengolahan UMKM produk olahan nanas dan menyebabkan berkurangnya penghasilan warga.

Dengan berkurangnya penghasilan warga katanya, maka kesehatan gizi masyarakat pun rentan terganggu. Karena itu, kelompok KKN UBB Desa Air Duren dengan sigap menciptakan program KKN yang diindikasikan dapat memenuhi kesehatan gizi masyarakat yang terdampak. Program kerja unggulan yang diusung adalah Budi Daya Ikan Dalam Ember (Budikdamber).

Dengan budikdamber ini seseorang dapat berternak lele dan menanam sayur sekaligus. Budikdamber ini bisa diletakkan diperkarangan rumah warga, sehingga warga yang tidak memiliki lahan yang luas tetap dapat memelihara lele dan berkebun sayur.

Dengan program kerja berupa budikdamber ini diharapkan setiap kepala keluarga Desa Air Duren bisa memenuhi kecukupan gizi keluarganya masing-masing dengan biaya yang relatif murah dari hasil berternak lele sekaligus berkebun sayur kangkung. Tentu saja hal ini dapat mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-19.

Selain menjamin pemenuhan kecukupan gizi masyarakat Air Duren, Zaiduddin berharap mahasiswa KKN UBB tahun ini dapat saling bersinergi dengan masyarakat Desa Air Duren dengan membantu pemasaran produk UMKM olahan nanas.

“Masih ada kendala dalam bidang pemasaran produk, diharapkan selain membantu pemenuhan gizi warga, para mahasiswa dapat memperluas link pemasaran produk olahan nanas dari Desa Air Duren agar produk asli Bangka ini dapat mendunia,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait