Aroma Politik Adu Domba Untuk Melemahkan Polri dan Pemberantasan Korupsi

*Sembilan Jenderal Polisi mengikuti seleksi Capim KPK

Jakarta, Swakarya.com. Upaya untuk melemahkan institusi penegakan hukum dengan membangun opini negatif harus segera dihentikan. Siapapun yang mempunyai agenda terselubung diminta untuk tidak memperkeruh suasana.

Tudingan tidak tepat saat ini disematkan kepada Polri. Sembilan Jenderal Polisi mengikuti seleksi Calon Pimpinan (Capim) KPK pun akhirnya dikait-kaitkan untuk melemahkan peran Korps Tri brata dalam semangat pemberantasan Korupsi.

“Tudingan yang terus dibangun, bahwa sembilan Jenderal Kepolisian akan melakukan pelemahan KPK itu tidak tepat,” tutur Ketua Umum DPP Barisan Rakyat Satu Juni (Barak 106), Martin Siahaan di Salemba, Jakarta pada hari Rabu (17/7) yang diterima redaksi Swakarya.com.

Penyelesaian kasus korupsi di negara manapun bukanlah perkara yang mudah dan merupakan kejahatan luar biasa. Sudah ada pembagian tugas yang jelas dalam penyelesaian kasus korupsi, baik antara Polri, Kejaksaan, ataupun KPK.

“Saya pikir tidak baik membangun distrust bahwa Polri itu ingin melemahkan KPK ataupun pemberantasan korupsi. Kita berkaca kepada kasus korupsi PLN yang menjerat Nur Pamudji. KPK juga berusaha menyelesaikan kasus korupsi PLN di tempat lain yang menjerat Sofyan Basyir,” kata Martin.

Menurut Martin, KPK dan Polri masih dalam satu agenda yang sama, yakni menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Dia meminta kepada pihak manapun jangan menyeret keadaan agar tercipta keadaan kepolisian seperti zaman dulu.

Era dimana kepolisian kerap mendapatkan pelemahan dari pihak-pihak yang tidak menginginkan kepolisian di Indonesia ini kuat dan mandiri.

“Semenjak kepolisian dibangun dan dipimpin pertama kali oleh Pak Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, kepolisian hingga saat ini yang saya lihat selalu dilemahkan,” katanya.

Masih menurut Martin, sumber daya dan sejarah panjang kepolisian tidak boleh dipandang sebelah mata. Bahkan mengejar dan menangkap buronan kelas kakap seperti, Tommy Soeharto, Polri mampu. Belum lagi prajurit Bhayangkara yang telah gugur saat melaksanakan tugas.

“Banyak deretan prestasi kepolisian yang tidak boleh kita tutup mata, jangan karena ulah segelintir orang, dedikasi dan prestasi yang ada kemudian dianggap tidak ada atau dikalikan nol. Baik Polri dan KPK harus kita berikan kepercayaan penuh untuk memberantas korupsi. Saya pikir hanya segerombolan perampoklah yang ingin anak-anak terbaik bangsa dan dua institusi penting negara saling melemahkan dan dilemahkan,” pungkas Martin. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait