Penulis : Rana Shofi Nuriah, Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris, FISIP UBB
Swakarya.Com. Perekonomian dunia saat ini mengalami krisis sejak menyebarluasnya virus Corona atau Covid-19, hal ini juga berlaku ada perekonomian yang ada di Indonesia khususnya di Bangka. Adapun mayoritan penopang perekonomian yang ada di Bangka adalah pada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Bangka.
Pada tahun lalu saja telah diketahui adanya peningkatan jumlah UMKM yakni sebanyak lebih dari 180 ribu UMKM telah terdata di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bangka Belitung. Elfiyena selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bangka Belitung telah mengungkapkan jumlah UMKM tersebut dibagi menjadi tiga bagian yakni usaha mikro, kecil dan menengah serta telah memiliki legalitas badan usaha.
Peningkatan ini menjadi bukti bahwasanya pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah mendorong kemajuan UMKM yang ada di Bangka Belitung dengan dapat menampung kebutuhan para pelaku usaha yaitu masyarakat Bangka Belitung dengan fasilitas seperti fasilitas pembuatan surat izin UMK yang dapat dimiliki masyarakat yang memiliki usaha dengan gratis.
Namun, virus Corona datang seakan melibas perekonomian UMKM khususnya UMKM yang ada di Bangka. Status tanggap darurat yang diterapkan di tiap wilayah yang terkena pandemi virus Corona yang otomatis membuat pekerja sektor informal dan UMKM tak bekerja yang otomatis mengurangi omzet dari pelaku UMKM bahkan lebih dari 50 persen.
Apabila perekonomian UMKM yang ada di Bangka terus mengalami penurunan signifikan, maka akan dipastikan bahwasanya daya beli dan produktifitas ekonomi masyarakat Bangka akan anjlok.
Untuk itu perlu dukungan dan solusi dari pemerintah mengenai hal ini dengan cepat, jangan hanya terus menerus mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat namun juga harus ada ketegasan akan kebijakan yang efektif untuk UMKM yang ada di Bangka selama pandemi virus Corona.
Adapun salah satu solusi yang dapat penulis sarankan ialah dengan mengkampanyekan menggunakan produk-produk UMKM lokal meskipun di tengah pandemi Corona. Lantas bagaimana mau membeli produk lokal Bangka sedangkan kita diminta pemerintah untuk tetap di rumah saja guna pencegahan penularan virus Corona?.
Oleh karena itu, diperlukan solusi jitu yakni dengan memanfaatkan perkembangan teknologi jual beli online dan transaksinya pun dapat melalui transfer atau pemerintah juga dapat bekerjasama dengan KPw Bank Indonesia provinsi Bangka Belitung dengan menggunakan QR Code Standar Pembayaran Nasional yaitu Quick Response Indonesian Standars (QRIS) sebagai media transaksi terbarukan keluaran Bank Indonesia.
Dengan menggunakan QRIS ini juga dapat sekaligus memanfaatkan serta mengkampanyekan penggunaan media layanan dari pemerintah sendiri sehingga diharapkan transaksi pada UMKM lokal pun masih dapat terus berjalan meskipun di tengah pandemi virus Corona.