Abdul Fatah dan Ombudsman Babel Apresiasi Kinerja BPS Babel

Pangkalpinang, Swakarya.Com. Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah mengikuti vicon pencanangan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (ZI-WBK/WBBM) Satuan Kerja Badan Pusat Statistik (BPS) se-Bangka Belitung, kegiatan ini didampingi oleh staf ahli bidang pemerintahan, hukum, dan politik, Syahruddin; Inspektur Prov. Kepulauan Babel, Susanto; Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Kepulauan Babel, Ellyana, pada Rabu (17/6/20).

Wagub Abdul Fatah dalam sambutannya mengajak bersama-sama mengaktualisasikan birokrasi bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

“Pencanangan ini menunjukkan kepada kita bahwa pimpinan dan seluruh tataran BPS Kepulauan Babel dalam pelaksanaan tugas fungsi dan tanggung jawab senantiasa dalam sikap atau budaya yang menunjukkan konsistensi perkataan dan perbuatan serta sikap untuk menolak segala tindakan tercela yang dapat memalukan instansinya,” ungkap Wagub Abdul Fatah.

Menurutnya, tindakan tersebut guna mewujudkan WBK dan WBBM yaitu melalui upaya pencegahan korupsi, reformasi birokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Kita tahu bahwa untuk menuju dan masuk pada tatanan zona integritas menuju ZI-WBK/WBBM sangat ditentukan oleh pimpinan dan seluruh jajaran BPS Kepulauan Babel, kita yakin dengan komitmen yang kuat maka niat mewujudkan institusi yang bersih dan melayani melalui zona integritas, insyaAllah akan menjadi sebuah keniscayaan,” ujarnya.

Wagub Abdul Fatah juga mengapreasi BPS Kepulauan Babel karena pada awal tahun 2020 telah memberikan buku hasil kerja BPS Kep.Babel, yang berisi data dan angka yang berkaitan dengan formulasi perencanaan kebijakan yang akan diambil Pemprov. Babel.

Ketua Ombudsman Babel pada kesempatan yang sama juga turut mengapresiasi langkah BPS Kepulauan Babel dengan melakukan pencanangan ZI-WBK/WBBM. Menurutnya, salah satu tujuan utama yang menjadi output yaitu perbaikan layanan publik yang menjadi salah satu konsentrasi ombudsman. Dirinya memotivasi agar jangan pernah merasa puas dengan apa yang dilakukan hari ini, karena pelayanan publik bersifat dinamis. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait